MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN MELALUI SUPERVISI KOMPREHENSIF DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI SALATIGA
Madrasah Tsanawiyah Negeri Salatiga (MTsN Salatiga) secara
berkala melakukan supervisi pembelajaran untuk memastikan kualitas pendidikan
dan pengajaran. Proses supervisi tersebut melibatkan beberapa instrumen penting
yang menjadi fokus penilaian. Instrumen-instrumen tersebut mencakup Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP), Modul Ajar, serta Pelaksanaan Pembelajaran dan Asesmen.
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) merupakan salah satu instrumen
krusial dalam supervisi pembelajaran di MTsN Salatiga. ATP berfungsi sebagai
peta jalan yang memastikan tujuan pembelajaran tercapai secara sistematis dan
terstruktur. Dalam supervisi, ATP dinilai berdasarkan beberapa komponen
esensial.
Pertama, ATP harus mencantumkan identitas lengkap, meliputi
nama madrasah, mata pelajaran, fase, kelas, dan semester. Identitas tersebut
memastikan bahwa ATP teridentifikasi dengan jelas dan relevan dengan konteks
pembelajaran.
Kedua, ATP harus selaras dengan Capaian Pembelajaran (CP)
sesuai dengan fasenya. Keselarasan tersebut penting untuk memastikan bahwa
tujuan pembelajaran yang dirumuskan mendukung pencapaian standar kompetensi
yang ditetapkan dalam kurikulum. Selanjutnya, ATP juga harus mencakup semua
elemen Capaian Pembelajaran pada fasenya. Cakupan tersebut menjamin bahwa
seluruh aspek kompetensi yang harus dikuasai murid terakomodasi dalam
perencanaan pembelajaran.
Aspek penting lainnya adalah adanya kompetensi dan materi
hasil analisis Capaian Pembelajaran dalam ATP. Adanya kompetensi dan materi
tersebut menunjukkan bahwa guru telah melakukan analisis mendalam terhadap CP
untuk merumuskan tujuan pembelajaran yang spesifik dan terukur. Tujuan
pembelajaran tersebut harus mencakup aspek kompetensi, materi, dan variasi. Cakupan
tersebut berarti bahwa tujuan pembelajaran tidak hanya fokus pada apa yang
harus diketahui murid, tetapi juga apa yang mereka mampu lakukan dan bagaimana
mereka dapat mencapai tujuan tersebut dengan beragam cara.
ATP juga harus menggambarkan urutan pengembangan kompetensi
yang harus dikuasai murid. Urutan tersebut memastikan bahwa pembelajaran
berjalan secara logis dan bertahap, membangun pengetahuan dan keterampilan dari
yang dasar hingga yang lebih kompleks. Selain itu, ATP dalam satu fase harus
menggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran yang linear dari awal hingga
akhir fase. Linearitas tersebut penting untuk menjaga kesinambungan dan
keterpaduan pembelajaran sepanjang fase. Terakhir, ATP harus menyertakan peta
atau pembagian tujuan pembelajaran/materi untuk kelas dan semester dalam satu
fase. Penyertaan peta atau pembagian tujuan pembelajaran/materi tersebut membantu
guru dalam merencanakan alokasi waktu dan materi secara efektif sepanjang tahun
ajaran.
Penilaian ATP menggunakan sistem skor, di mana setiap
komponen memiliki bobot tertentu. Skor perolehan akan dihitung dan dikonversi
menjadi persentase capaian. Predikat penilaian ATP adalah sebagai berikut.
Sangat Baik (91% - 100%), Baik (81% - 90%), Cukup (71% - 80%),
dan Kurang (< 71%).
Predikat tersebut memberikan gambaran yang jelas mengenai
kualitas ATP yang telah disusun guru.
Modul Ajar
Instrumen supervisi selanjutnya adalah Modul Ajar. Modul Ajar
merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang memuat rencana pelaksanaan
pembelajaran secara detail. Beberapa komponen yang dinilai dalam supervisi
Modul Ajar meliputi:
Pertama, Modul Ajar harus memiliki informasi atau identitas
umum yang lengkap. Identitas tersebut mencakup nama guru, mata pelajaran,
kelas/semester, dan informasi relevan lainnya. Adanya alokasi waktu juga
menjadi komponen penting untuk memastikan bahwa kegiatan pembelajaran
direncanakan sesuai dengan durasi yang tersedia.
Kedua, kompetensi awal yang dicantumkan dalam Modul Ajar
harus sesuai dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan. Kesesuaian
tersebut menunjukkan bahwa guru telah mempertimbangkan pengetahuan dan
keterampilan prasyarat yang harus dimiliki murid sebelum memulai materi baru. Profil
lulusan juga harus sesuai dengan Tujuan Pembelajaran. Kesesuaian tersebut
memastikan bahwa modul ajar berkontribusi pada pencapaian profil murid yang
diharapkan.
Kesesuaian dan ketepatan penggunaan materi dan sumber bahan
ajar lain yang relevan juga menjadi perhatian. Guru diharapkan menggunakan
sumber belajar yang bervariasi dan mendukung proses pembelajaran. Model
pembelajaran yang digunakan juga harus relevan dengan pembelajaran murid aktif.
Relevansi tersebut mendorong guru untuk memilih model yang berpusat pada murid
dan memfasilitasi keterlibatan aktif.
Tujuan pembelajaran dalam Modul Ajar minimal harus mencakup
kompetensi dan materi. Cakupan tersebut serupa dengan ATP, menekankan bahwa
tujuan harus spesifik dan terukur. Pemahaman bermakna juga harus bersifat
manfaat kontekstual, artinya pembelajaran harus relevan dengan kehidupan murid
dan dapat diterapkan dalam berbagai konteks.
Pertanyaan pemantik dalam Modul Ajar harus menarik perhatian murid
terhadap materi yang akan diajarkan. Hal tersebut berfungsi untuk membangkitkan
rasa ingin tahu dan mempersiapkan murid untuk pembelajaran. Kegiatan
pendahuluan harus mencakup motivasi dan apersepsi, bertujuan untuk menyiapkan
mental murid dan mengaitkan materi baru dengan pengetahuan sebelumnya.
Modul Ajar juga harus mencerminkan kegiatan pembelajaran
dengan pendekatan berdiferensiasi. Cerminan tersebut menunjukkan bahwa guru
mempertimbangkan keberagaman kebutuhan belajar murid. Aspek Pembelajaran Sosial
Emosional (PSE) juga harus diperhatikan dalam kegiatan pembelajaran, mendukung
pengembangan aspek sosial dan emosional murid. Selain itu, kegiatan
pembelajaran harus memfasilitasi kegiatan murid aktif, mendorong partisipasi
dan keterlibatan murid secara maksimal.
Kegiatan penutup dalam Modul Ajar harus berisi rangkuman,
refleksi, dan tindak lanjut. Kegiatan tersebut penting untuk mengkonsolidasi
pemahaman murid, mendorong refleksi diri, dan merencanakan langkah selanjutnya.
Guru juga diharapkan memfasilitasi dan membimbing murid merefleksi kegiatan
yang sudah dilaksanakan.
Asesmen merupakan bagian integral dari Modul Ajar, meliputi
asesmen awal, formatif, dan sumatif. Kesesuaian bentuk, teknik, dan instrumen
penilaian dengan tujuan pembelajaran juga menjadi kriteria penting. Kesesuaian
tersebut memastikan bahwa penilaian yang dilakukan akurat dan relevan. Terakhir,
guru harus merumuskan kegiatan pembelajaran remedial dan pengayaan yang sesuai
dengan karakteristik murid, alokasi waktu, sarana, dan media pembelajaran. Adanya
Lembar Kerja dan bahan bacaan guru dan murid juga menjadi komponen yang dinilai.
Penilaian Modul Ajar juga menggunakan sistem skor, persentase
capaian, dan predikat yang sama dengan ATP.
Pembelajaran dan Asesmen
Instrumen supervisi ketiga adalah Pembelajaran dan Asesmen.
Instrumen tersebut fokus pada pelaksanaan pembelajaran di kelas. Beberapa aspek
yang dinilai meliputi:
Guru diharapkan menyiapkan fisik dan psikis murid dengan
menyapa dan memberi salam. Kesiapan tersebut menciptakan suasana kelas yang
positif. Guru juga harus menyampaikan rencana kegiatan, baik individu, kerja
kelompok, maupun observasi. Adanya pertanyaan yang menantang untuk memotivasi murid
juga penting.
Penyampaian manfaat materi pembelajaran dan kompetensi yang
akan dicapai murid harus jelas. Guru juga perlu mengaitkan materi dengan
pembelajaran sebelumnya. Demonstrasi yang terkait dengan materi pembelajaran
akan membantu murid memahami konsep. Guru juga harus menyesuaikan materi dengan
tujuan pembelajaran dan menyajikannya secara sistematis (mudah ke sulit, dari
konkrit ke abstrak).
Pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan diferensiasi
adalah kunci untuk mengakomodasi berbagai gaya belajar murid. Guru harus
menumbuhkan partisipasi aktif murid dan mengembangkan Pembelajaran Sosial
Emosional (PSE). Pembelajaran juga harus bersifat kontekstual, menghubungkan
materi dengan dunia nyata. Pelaksanaan pembelajaran harus sesuai dengan alokasi
waktu yang direncanakan.
Terciptanya suasana kelas yang kondusif untuk proses belajar
mengajar, tanpa disrupsi yang mengalihkan perhatian, juga menjadi perhatian. Penerapan
prinsip disiplin positif dalam menegakkan aturan kelas yang telah disepakati
bersama juga penting.
Pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran yang tepat dan
melibatkan murid dalam pemanfaatannya menjadi aspek lain yang dinilai. Penggunaan
bahasa lisan secara jelas dan lancar oleh guru juga mendukung efektivitas
komunikasi.
Guru harus menunjukkan aktivitas untuk mengevaluasi dan
merefleksikan praktik pengajaran yang telah diterapkan, terutama dari sisi
dampaknya terhadap belajar murid. Pelaksanaan tindak lanjut dengan memberikan
arahan kegiatan berikutnya juga penting. Terakhir, pelaksanaan asesmen akhir
harus dapat mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran, dengan guru melaksanakan
penilaian sesuai instrumen yang telah disiapkan.
Penilaian Pembelajaran dan Asesmen juga menggunakan sistem
skor, persentase capaian, dan predikat yang sama dengan ATP dan Modul Ajar.
Pentingnya Supervisi Pembelajaran
Supervisi pembelajaran di MTsN Salatiga, yang akan dilakukan
oleh Kepala Madrasah/Supervisor, Drs. H. Faisal Bahar Susanto, M.Ag., memegang
peranan krusial dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. Dengan mengevaluasi
secara sistematis ATP, Modul Ajar, serta Pelaksanaan Pembelajaran dan Asesmen,
madrasah dapat mengidentifikasi area-area kekuatan dan kelemahan dalam proses
pengajaran.
Hasil supervisi tidak hanya berfungsi sebagai alat evaluasi,
tetapi juga sebagai dasar untuk menyusun rencana tindak lanjut yang konkret.
Rencana tindak lanjut tersebut bertujuan untuk membantu guru meningkatkan
kompetensinya, memperbaiki perangkat pembelajaran, dan pada akhirnya,
menciptakan pengalaman belajar yang lebih efektif dan bermakna bagi murid.
Proses supervisi yang komprehensif tersebut memastikan bahwa MTsN Salatiga
senantiasa berupaya mencapai standar kualitas pendidikan yang tinggi, demi
terwujudnya tujuan pembelajaran yang optimal bagi seluruh murid.
INSTRUMEN SUPERVISI PEMBELAJARAN
Posting Komentar untuk "MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN MELALUI SUPERVISI KOMPREHENSIF DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI SALATIGA"
Posting Komentar