MEMBONGKAR KURIKULUM MERDEKA: PANDUAN LENGKAP CAPAIAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA FASE D
Halo Sobat Matematika! Kali ini kita akan menyelami lebih
dalam salah satu topik yang relevan dan penting dalam dunia pendidikan kita,
yaitu Kurikulum Merdeka, khususnya Capaian Pembelajaran Matematika Fase D untuk
jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs). Dokumen ini,
sesuai Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 032/H/KR/2024,
menjadi pedoman bagi kita semua dalam memahami arah pembelajaran matematika di
era Kurikulum Merdeka. Mari kita bedah bersama!
Mengapa Matematika Begitu Penting? (Rasional Mata Pelajaran
Matematika)
Seringkali kita bertanya, "Untuk apa sih belajar
matematika?". Nah, dalam Kurikulum Merdeka, pertanyaan tersebut dijawab
dengan sangat lugas. Matematika bukan sekadar kumpulan rumus dan angka,
melainkan ilmu tentang belajar atau berpikir logis yang fundamental bagi
perkembangan teknologi modern. Bayangkan saja, hampir semua inovasi teknologi
yang kita nikmati saat ini berakar pada pemikiran matematis yang mendalam.
Lebih dari itu, matematika memiliki peran krusial dalam
berbagai disiplin ilmu, mulai dari fisika, kimia, biologi, hingga ilmu sosial
dan ekonomi. Matematika memajukan daya pikir manusia, melatih kita untuk
berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif. Kompetensi-kompetensi
tersebut sangat vital agar kita dapat bertahan hidup di dunia yang terus
berubah, penuh ketidakpastian, dan sangat kompetitif.
Proses belajar matematika juga membentuk alur berpikir
berkesinambungan yang mengarah pada pemahaman mendalam terhadap materi
pembelajaran, seperti fakta, konsep, prinsip, operasi, relasi, masalah, dan
solusi matematis. Selain aspek kognitif, matematika juga menumbuhkan disposisi
positif pada peserta didik. Kita dilatih untuk merasakan makna dan manfaat
matematika, serta menginternalisasi nilai-nilai moral seperti kebebasan,
kemahiran, penaksiran, keakuratan, kesistematisan, kerasionalan, kesabaran,
kemandirian, kedisiplinan, ketekunan, ketangguhan, kepercayaan diri,
keterbukaan pikiran, dan kreativitas. Pembelajaran matematika bertujuan untuk
mengembangkan kemandirian, kemampuan bernalar kritis, dan kreativitas peserta
didik.
Materi pembelajaran matematika sendiri dikemas dalam lima
bidang kajian utama, yaitu Bilangan, Aljabar, Pengukuran, Geometri, serta
Analisis Data dan Peluang. Hal ini menunjukkan cakupan matematika yang sangat
luas dan relevan dengan berbagai aspek kehidupan.
Apa yang Ingin Dicapai dalam Pembelajaran Matematika? (Tujuan
Mata Pelajaran Matematika)
Kurikulum Merdeka menetapkan tujuan yang jelas dalam
pembelajaran Matematika. Hal ini bukan hanya tentang menghafal, tetapi tentang
mengaplikasikan dan memahami secara mendalam. Mari kita lihat satu per satu:
1. Pemahaman Matematis dan Kecakapan
Prosedural
Peserta didik diharapkan mampu
memahami materi pembelajaran matematika, seperti fakta, konsep, prinsip,
operasi, dan relasi matematis, serta mengaplikasikannya secara luwes, akurat,
efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah matematis. Hal ini berarti bukan
hanya tahu rumusnya, tapi juga tahu kapan dan bagaimana menggunakannya.
2. Penalaran dan Pembuktian Matematis
Matematika melatih penalaran. Peserta
didik diharapkan dapat menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan
manipulasi matematis untuk membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika. Inilah inti dari berpikir
matematis!
3. Pemecahan Masalah Matematis
Kehidupan ini penuh masalah, dan
matematika adalah alat yang ampuh untuk menyelesaikannya. Peserta didik
dibekali kemampuan memahami masalah, merancang model matematis, menyelesaikan
model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
4. Komunikasi dan Representasi Matematis
Matematika memiliki bahasanya
sendiri. Peserta didik harus mampu mengomunikasikan gagasan dengan simbol,
tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah, serta
menyajikan suatu situasi ke dalam simbol atau model matematis.
5. Koneksi Matematis
Matematika tidak berdiri sendiri. Peserta
didik diajak untuk mengaitkan materi pembelajaran matematika pada suatu bidang
kajian, lintas bidang kajian, lintas bidang ilmu, dan bahkan dengan kehidupan
sehari-hari. Hal ini menunjukkan relevansi matematika yang sangat luas.
6. Disposisi Matematis
Disposisi matematis adalah tentang
sikap. Peserta didik diharapkan memiliki sikap menghargai kegunaan matematika
dalam kehidupan, rasa ingin tahu, perhatian, minat dalam mempelajari
matematika, serta sikap kreatif, sabar, mandiri, tekun, terbuka, tangguh, ulet,
dan percaya diri dalam pemecahan masalah. Sikap positif tersebut sangat penting
untuk perjalanan belajar yang berkelanjutan.
Bagaimana Matematika Disajikan? (Karakteristik Mata Pelajaran
Matematika)
Mata pelajaran Matematika dalam Kurikulum Merdeka
diorganisasikan dalam lingkup lima elemen konten dan lima elemen proses.
Elemen Konten (Matematika sebagai Materi Pembelajaran)
Elemen konten melihat matematika sebagai materi pembelajaran
(subject matter) yang harus dipahami peserta didik. Pemahaman matematis tersebut
terkait erat dengan pembentukan alur pemahaman terhadap fakta, konsep, prinsip,
operasi, dan relasi yang bersifat formal-universal.
- Bilangan
Bidang kajian bilangan membahas
tentang angka sebagai simbol bilangan, konsep bilangan, operasi hitung
bilangan, dan relasi antar berbagai operasi hitung bilangan. Hal ini mencakup
subelemen representasi visual, sifat urutan, dan operasi.
- Aljabar
Fokusnya adalah aljabar non-formal
(simbol gambar) hingga aljabar formal (simbol huruf yang mewakili bilangan
tertentu). Sub-elemennya meliputi persamaan dan pertidaksamaan, relasi dan pola
bilangan, serta rasio dan proporsi.
- Pengukuran
Bidang pengukuran membahas
besaran-besaran pengukuran, cara mengukur besaran tertentu, dan membuktikan
prinsip atau teorema terkait besaran tertentu. Sub-elemennya adalah pengukuran
besaran geometris dan non-geometris.
- Geometri
Membahas berbagai bentuk bangun datar
dan bangun ruang, baik dalam kajian Euclides maupun Non-Euclides, beserta
ciri-cirinya. Sub-elemennya adalah geometri datar dan geometri ruang.
- Analisis
Data dan Peluang
Topik analisis data dan peluang
mencakup pengertian data, jenis-jenis data, pengolahan data dalam berbagai
bentuk representasi, dan analisis data kuantitatif terkait pemusatan dan
penyebaran data, serta peluang munculnya suatu data atau kejadian tertentu. Sub-elemennya
adalah data dan representasinya, serta ketidakpastian dan peluang.
Elemen Proses (Matematika sebagai Alat Konseptual)
Elemen proses memandang matematika sebagai alat konseptual
untuk mengonstruksi dan merekonstruksi materi pembelajaran matematika melalui
aktivitas mental yang membentuk alur berpikir dan pemahaman yang mengembangkan
kecakapan-kecakapan.
- Penalaran
dan Pembuktian Matematis
Penalaran dan pembuktian matematis
melibatkan penggunaan pola hubungan dalam menganalisis situasi untuk menyusun
serta menyelidiki praduga. Pembuktian matematis terkait dengan proses
membuktikan kebenaran suatu prinsip, rumus, atau teorema tertentu.
- Pemecahan
Masalah Matematis
Proses penyelesaian masalah matematis
atau masalah sehari-hari dengan menerapkan dan mengadaptasi berbagai strategi
yang efektif. Hal ini juga mencakup konstruksi dan rekonstruksi pemahaman
matematika melalui pemecahan masalah.
- Komunikasi
Matematis
Pembentukan alur pemahaman materi
pembelajaran matematika melalui cara mengomunikasikan pemikiran matematis
menggunakan bahasa matematis yang tepat. Hal ini juga mencakup proses
menganalisis dan mengevaluasi pemikiran matematis orang lain.
- Representasi
Matematis
Proses membuat dan menggunakan
simbol, tabel, diagram, atau bentuk lain untuk mengomunikasikan gagasan dan
pemodelan matematika. Fleksibilitas dalam mengubah dari satu bentuk
representasi ke bentuk representasi lainnya, dan memilih representasi yang
paling sesuai untuk memecahkan masalah, juga termasuk di sini.
- Koneksi
Matematis
Proses mengaitkan antar materi
pembelajaran matematika pada suatu bidang kajian, lintas bidang kajian, lintas
bidang ilmu, dan dengan kehidupan.
Capaian Pembelajaran Matematika Fase D
Secara umum, pada akhir Fase D (kelas VII, VIII, dan IX
SMP/MTs/Program Paket B), peserta didik diharapkan mampu:
- Bilangan
Mengoperasikan bilangan rasional
dalam bentuk pangkat bulat, pemfaktoran, serta menggunakan faktor skala,
proporsi, dan laju perubahan. Mereka juga akan mengenali, memprediksi, dan
menggeneralisasi pola susunan benda dan bilangan, serta mengenal bilangan
irasional. Lebih spesifik, peserta didik dapat membaca, menulis, dan
membandingkan bilangan bulat, rasional, irasional, desimal, berpangkat bulat
dan akar, serta bilangan dalam notasi ilmiah. Mereka mampu menerapkan operasi
aritmetika pada bilangan real, memberikan estimasi, dan menggunakan faktorisasi
prima serta rasio (skala, proporsi, laju perubahan) dalam penyelesaian masalah.
- Aljabar
Menyatakan suatu situasi ke dalam
bentuk aljabar; melakukan operasi bentuk aljabar yang ekuivalen; menyelesaikan
persamaan dan pertidaksamaan linier satu variabel dan sistem persamaan linier
dengan dua variabel; memahami dan menyajikan relasi dan fungsi; serta
menyelesaikan masalah kontekstual menggunakan konsep dan keterampilan
matematika yang telah dipelajari. Mereka juga dapat menggunakan sifat-sifat
operasi (komutatif, asosiatif, distributif) untuk menghasilkan bentuk aljabar
yang ekuivalen. Mereka memahami relasi dan fungsi (domain, kodomain, range) dan
menyajikannya dalam berbagai bentuk (diagram panah, tabel, himpunan pasangan
berurutan, grafik), serta membedakan fungsi nonlinear dari fungsi linear secara
grafik.
- Pengukuran
Menentukan jaring-jaring, luas
permukaan, dan volume bangun ruang; menjelaskan pengaruh perubahan secara
proporsional ukuran panjang, luas, dan/atau volume dari bangun datar dan bangun
ruang; serta menyelesaikan masalah yang terkait. Secara lebih rinci, mereka
mampu menjelaskan cara menentukan luas lingkaran, luas permukaan dan volume
bangun ruang (prisma, tabung, bola, limas, kerucut) dan menyelesaikan masalah
terkait, serta menjelaskan pengaruh perubahan proporsional dari bangun datar
dan bangun ruang terhadap ukuran panjang, besar sudut, luas, dan/atau volume.
- Geometri:
Menggunakan sifat-sifat hubungan
sudut terkait dengan garis transversal, sifat-sifat kongruen dan kesebangunan
pada segitiga dan segiempat; menunjukkan kebenaran dan menggunakan teorema
Pythagoras; melakukan transformasi geometri tunggal di bidang koordinat
Kartesius. Mereka juga dapat membuat jaring-jaring bangun ruang (prisma,
tabung, limas, kerucut) dan membuat bangun ruang dari jaring-jaringnya. Mereka
mampu menggunakan hubungan antar-sudut yang terbentuk oleh dua garis yang
berpotongan, dan oleh dua garis sejajar yang dipotong sebuah garis transversal
untuk menyelesaikan masalah (termasuk menentukan jumlah besar sudut dalam
sebuah segitiga, menentukan besar sudut yang belum diketahui pada sebuah
segitiga). Penjelasan sifat-sifat kekongruenan dan kesebangunan pada segitiga
dan segiempat, dan penggunaannya untuk menyelesaikan masalah juga termasuk. Selain
itu, mereka dapat menunjukkan kebenaran teorema Pythagoras dan menggunakannya
dalam menyelesaikan masalah (termasuk jarak antara dua titik pada bidang koordinat
Kartesius). Terakhir, peserta didik dapat melakukan transformasi tunggal
(refleksi, translasi, rotasi, dan dilatasi) titik, garis, dan bangun datar pada
bidang koordinat Kartesius dan menggunakannya untuk menyelesaikan masalah.
- Analisis
Data dan Peluang
Membuat dan menginterpretasi diagram
batang dan diagram lingkaran; mengambil sampel yang mewakili suatu populasi,
menggunakan mean, median, modus, range untuk menyelesaikan masalah; dan
menginvestigasi dampak perubahan data terhadap pengukuran pusat. Mereka juga
dapat menjelaskan dan menggunakan pengertian peluang, frekuensi relatif, dan
frekuensi harapan satu kejadian pada suatu percobaan sederhana. Lebih detail,
mereka dapat merumuskan pertanyaan, mengumpulkan, menyajikan, dan menganalisis
data untuk menjawab pertanyaan. Mereka juga dapat menggunakan diagram batang
dan diagram lingkaran untuk menyajikan dan menginterpretasi data, serta
mengambil sampel yang mewakili suatu populasi. Penentuan dan penafsiran rerata
(mean), median, modus, dan jangkauan (range) dari data untuk
menyelesaikan masalah (termasuk membandingkan suatu data terhadap kelompoknya,
membandingkan dua kelompok data, memprediksi, membuat keputusan) juga menjadi
bagian penting. Terakhir, mereka dapat menginvestigasi kemungkinan adanya
perubahan pengukuran pusat tersebut akibat perubahan data, serta menjelaskan
dan menggunakan pengertian peluang dan frekuensi relatif untuk menentukan
frekuensi harapan satu kejadian pada suatu percobaan sederhana.
Kesimpulan
Kurikulum Merdeka dengan Capaian Pembelajaran Matematika Fase
D ini menunjukkan komitmen yang kuat untuk membentuk peserta didik yang tidak
hanya menguasai konsep matematika, tetapi juga memiliki kemampuan berpikir
kritis, kreatif, dan mandiri, serta mampu mengaplikasikan pengetahuannya dalam
kehidupan sehari-hari. Hal ini adalah fondasi penting untuk mempersiapkan
generasi masa depan yang siap menghadapi tantangan dunia yang terus berkembang.
Terus semangat belajar matematika, karena matematika adalah
kunci untuk membuka gerbang inovasi dan pemahaman dunia!
CAPAIAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA FASE D KURIKULUM MERDEKA
Posting Komentar untuk "MEMBONGKAR KURIKULUM MERDEKA: PANDUAN LENGKAP CAPAIAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA FASE D"
Posting Komentar