PANDUAN PEMBELAJARAN DAN ASESMEN EDISI REVISI TAHUN 2025: TRANSFORMASI PENDIDIKAN INDONESIA MENUJU PEMBELAJARAN MENDALAM
Pendidikan di Indonesia terus mengalami transformasi
signifikan, salah satunya dengan diluncurkannya Panduan Pembelajaran
dan Asesmen Edisi Revisi Tahun 2025 oleh Badan Standar, Kurikulum, dan
Asesmen Pendidikan (BSKAP). Panduan tersebut menjadi acuan bagi pendidik,
kepala sekolah, dan pemangku kepentingan lainnya dalam mengimplementasikan
pembelajaran yang berpusat pada murid.
Artikel berikut akan mengupas tuntas isi panduan tersebut,
termasuk kerangka kerja pembelajaran mendalam, prinsip-prinsip asesmen, serta
strategi perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang efektif. Simak
selengkapnya!
1. KERANGKA KERJA PEMBELAJARAN MENDALAM
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Edisi Revisi Tahun 2025
menekankan pendekatan pembelajaran mendalam yang holistik,
mencakup empat komponen utama:
a. Dimensi Profil Lulusan
Terdapat 8 dimensi yang harus dicapai murid:
1. Keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa
2. Kewargaan
3. Penalaran kritis
4. Kreativitas
5. Kolaborasi
6. Kemandirian
7. Kesehatan
8. Komunikasi
b. Prinsip Pembelajaran
- Berkesadaran: Murid aktif memahami tujuan
belajar dan mengembangkan strategi belajarnya sendiri.
- Bermakna: Pembelajaran dikaitkan dengan
konteks kehidupan nyata.
- Menggembirakan: Suasana belajar positif,
inklusif, dan memotivasi.
c. Pengalaman Belajar
- Memahami: Konstruksi pengetahuan melalui
eksplorasi.
- Mengaplikasi: Penerapan pengetahuan dalam
situasi nyata.
- Merefleksi: Evaluasi proses dan hasil
belajar untuk perbaikan.
d. Kerangka Pembelajaran
- Praktik
pedagogis (misalnya, pembelajaran berbasis proyek).
- Kemitraan
(kolaborasi dengan orang tua/dunia kerja).
- Lingkungan
belajar (fisik dan digital).
- Pemanfaatan
teknologi.
2. PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN ASESMEN
a. Analisis Capaian Pembelajaran (CP)
CP dirancang per fase (mulai Fondasi Pendidikan Anak Usia
Dini/PAUD hingga Fase F Sekolah Menengah Atas/SMA/Sekolah Menengah Kejuruan/SMK).
Contoh fase:
- Fase
A: Kelas 1 – 2 Sekolah
Dasar/SD
- Fase
B: Kelas 3 – 4
SD
- Fase
C: Kelas 5 – 6
SD
- Fase
D: Kelas 7 – 9 Sekolah
Menengah Pertama/SMP
Pendidik perlu menganalisis CP untuk menyusun Tujuan
Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP).
b. Menyusun Tujuan Pembelajaran (TP)
TP harus mencakup:
- Kompetensi: Pengetahuan, keterampilan, dan
sikap.
- Lingkup
materi: Konsep
esensial yang dipelajari.
Contoh TP Matematika SD:
"Murid mampu menyelesaikan masalah sehari-hari
menggunakan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah."
c. Merancang Pembelajaran
Pendidik menggunakan backward design:
1. Tentukan TP.
2. Rancang asesmen untuk mengukur
pencapaian.
3. Susun kegiatan pembelajaran.
Contoh Kegiatan:
- Memahami: Diskusi tentang konsep pecahan
menggunakan benda konkret.
- Mengaplikasi: Proyek menghitung diskon
belanja di pasar.
- Merefleksi: Presentasi hasil proyek dan
evaluasi kelompok.
3. ASESMEN YANG BERKEADILAN
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Edisi Revisi Tahun 2025
menekankan asesmen formatif untuk perbaikan proses belajar, bukan sekadar nilai
akhir.
Jenis Asesmen:
1. Formatif:
o Dilakukan selama proses pembelajaran.
o Contoh: Observasi, portofolio,
penilaian diri.
2. Sumatif:
o Menilai pencapaian akhir (misalnya asesmen
sumatif akhir semester).
o Contoh: Proyek, tes tertulis,
performa.
Prinsip Asesmen:
- Berkeadilan: Tidak bias latar belakang
murid.
- Objektif: Berdasarkan fakta pencapaian
murid.
- Edukatif: Memberi umpan balik untuk
perbaikan.
Contoh Instrumen:
- Rubrik
penilaian proyek sains.
- Catatan
anekdotal untuk PAUD.
4. PELAPORAN HASIL BELAJAR
Laporan hasil belajar (rapor) mencakup:
- Deskripsi
capaian kompetensi per mata pelajaran.
- Perkembangan
dimensi profil lulusan.
- Catatan
kehadiran dan ekstrakurikuler.
Contoh Deskripsi Rapor:
"Murid mampu menganalisis data perubahan iklim dengan
baik, namun perlu pendampingan dalam menyajikan solusi kreatif."
5. TANTANGAN DAN SOLUSI IMPLEMENTASI
Tantangan:
- Kesiapan
pendidik dalam merancang ATP.
- Asesmen
untuk murid berkebutuhan khusus.
Solusi:
- Pelatihan
berkelanjutan untuk pendidik.
- Kolaborasi
dengan komunitas belajar (Kelompok Kerja Guru/KKG/Musyawarah Guru Mata
Pelajaran/MGMP).
Kesimpulan
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Edisi Tahun 2025
menjadi peta jalan transformasi pendidikan Indonesia menuju
pembelajaran yang mendalam, bermakna, dan menyenangkan. Dengan fokus pada
pengembangan kompetensi murid secara holistik, panduan tersebut diharapkan
mampu menjawab tantangan pendidikan abad 21.
Apa yang bisa dilakukan guru?
1. Pelajari panduan secara mendalam.
2. Kembangkan kreativitas dalam
merancang pembelajaran.
3. Manfaatkan teknologi untuk asesmen
yang adaptif.
Dengan kolaborasi semua pihak, pendidikan Indonesia
siap melompat ke masa depan!
REFERENSI:
BSKAP Kemdikbud. (2025). Panduan Pembelajaran dan Asesmen 2025. Jakarta: Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
Posting Komentar untuk "PANDUAN PEMBELAJARAN DAN ASESMEN EDISI REVISI TAHUN 2025: TRANSFORMASI PENDIDIKAN INDONESIA MENUJU PEMBELAJARAN MENDALAM"
Posting Komentar