HELLO, CELLO: KISAH HELGA DAN CELLO DALAM NOVEL ROMANTIS YANG MENYENTUH
Novel Hello, Cello karya Nadia Ristivani adalah sebuah kisah romantis yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menyentuh hati. Cerita tersebut mengisahkan tentang Helga, seorang penulis muda yang sering kali terjebak dalam hubungan yang tidak sehat, dan Cello, seorang pria yang dikenal sebagai "buaya darat" tetapi menyimpan sisi lain yang tak terduga. Melalui perjalanan mereka, pembaca diajak untuk merenungkan arti cinta, kepercayaan, dan penerimaan diri.
Sinopsis Singkat Hello, Cello
Helga adalah seorang penulis berbakat yang menggunakan nama pena Hael G.A. Di balik keceriaannya, ia menyimpan luka dari hubungan-hubungan sebelumnya yang selalu berakhir dengan sakit hati. Ia terbiasa menjadi "pelampiasan" bagi mantan-mantannya, termasuk Reza, yang kembali ke mantan lamanya setelah memanfaatkan Helga.
Di sisi lain, ada Marcello, atau yang akrab disapa Cello, seorang mahasiswa tampan yang terkenal sebagai playboy. Ia dikenal suka mendekati banyak wanita tanpa komitmen serius. Namun, di balik citranya yang buruk, Cello ternyata memiliki sisi baik yang jarang terlihat.
Pertemuan mereka dimulai secara tidak sengaja ketika Helga salah masuk kelas dan Cello membantunya. Dari situ, hubungan mereka berkembang dari sekadar teman menjadi lebih dalam. Namun, Helga yang trauma dengan hubungan sebelumnya enggan membuka hati lagi, sementara Cello mulai menunjukkan ketulusannya.
Karakter Utama dalam Hello, Cello
1. Helga: Gadis Ceria dengan Luka Lama
Helga digambarkan sebagai sosok yang ceria, ekspresif, dan mudah berbaur. Namun, di balik itu, ia sering merasa tidak percaya diri karena selalu dibandingkan dengan adiknya, Belva, oleh keluarganya. Ia juga memiliki kebiasaan mencari validasi dari orang lain untuk merasa berharga.
a. Kekuatan: Kreatif, setia pada teman, dan punya selera humor yang unik.
b. Kelemahan: Mudah terbawa perasaan, kurang percaya diri, dan sering memendam perasaan.
2. Cello: Playboy dengan Sisi Lembut
Cello adalah pria tampan yang dikenal sebagai "buaya darat" di kampusnya. Namun, sebenarnya ia hanya tidak ingin berkomitmen sebelum menemukan orang yang tepat. Ketika bertemu Helga, ia mulai menunjukkan sisi yang lebih tulus.
a. Kekuatan: Pintar, humoris, dan protektif terhadap orang yang ia sayangi.
b. Kelemahan: Terlalu santai dalam hubungan, sering dianggap tidak serius.
3. Una, Leo, dan Kezia: Sahabat Setia Helga
Mereka adalah teman-teman terdekat Helga yang selalu mendukungnya. Una adalah sosok tegas, Leo adalah satu-satunya cowok dalam grup yang lebih nyaman berteman dengan perempuan, dan Kezia adalah si lugu yang selalu mencoba menghibur Helga.
Tema Utama dalam Hello, Cello
1. Penerimaan Diri dan Percaya Diri
Helga sering kali merasa tidak cukup baik, baik di mata keluarga maupun mantan-mantannya. Namun, melalui pertemanannya dengan Cello, ia belajar bahwa ia tidak perlu mencari validasi dari orang lain untuk merasa berharga.
2. Cinta yang Tidak Mudah, tetapi Tulus
Hubungan Helga dan Cello tidak berjalan mulus. Helga awalnya enggan percaya karena trauma, sementara Cello harus membuktikan bahwa ia berbeda dari citra buruknya. Kisah mereka mengajarkan bahwa cinta sejati membutuhkan usaha dan kejujuran.
3. Persahabatan yang Kuat
Sahabat Helga (Una, Leo, dan Kezia) selalu ada untuknya dalam suka dan duka. Mereka tidak hanya menjadi pendengar setia, tetapi juga tidak ragu menegur Helga ketika ia salah.
Mengapa Hello, Cello Layak Dibaca?
1. Kisah yang Relateable
Banyak pembaca, terutama perempuan muda, akan menemukan diri mereka dalam karakter Helga, pernah merasa tidak cukup baik, terjebak dalam hubungan toxic, atau mencari validasi dari orang lain.
2. Karakter Cello yang Tidak Klise
Meski digambarkan sebagai playboy, Cello tidak sekadar karakter "bad boy" yang tiba-tiba berubah karena cinta. Perubahannya alami dan memiliki alasan yang kuat.
3. Dialog yang Mengalir dan Humoris
Nadia Ristivani pandai menulis percakapan yang natural dan lucu, membuat pembaca tertawa sekaligus terharu.
4. Pesan Moral yang Dalam
Novel ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajarkan tentang pentingnya mencintai diri sendiri sebelum mencintai orang lain.
Kutipan Inspiratif dari Hello, Cello
"Menomorsatukan rasa cinta untuk orang lain di atas diri sendiri hanya akan menghancurkan rasa yang telah tumbuh. Membangun hubungan baru sebelum memperbaiki hubungan dengan diri sendiri juga hanya akan menghancurkan hubungan yang telah terjalin. Diri, adalah yang utama."
"Tidak semua pertemuan seindah adegan film. Terkadang bisa dengan cara-cara konyol yang memalukan."
"Sescorang di mata orang lain, belum tentu sesuai dengan aslinya."
Kesimpulan: Hello, Cello, Kisah Cinta yang Menyentuh dan Menginspirasi
Hello, Cello bukan sekadar novel romantis biasa. Ia menggabungkan humor, drama, dan pelajaran hidup dalam satu paket yang menyenangkan. Jika Anda mencari kisah cinta yang tidak klise, dengan karakter yang berkembang dan dialog yang menghibur, novel tersebut layak masuk dalam daftar bacaan Anda.
Rekomendasi untuk: Pecinta romance, young adult fiction, dan kisah-kisah tentang pertumbuhan diri.
Pertanyaan untuk Diskusi
1. Menurut Anda, apakah Helga terlalu naif dalam menghadapi hubungannya dengan Cello?
2. Bagaimana pendapat Anda tentang karakter Cello? Apakah perubahan sikapnya terasa alami?
3. Adegan apa dalam novel ini yang paling berkesan bagi Anda?
Bagikan pendapat Anda di kolom komentar! 😊
Sumber:
Judul Novel: "Hello, Cello."
Penulis: Nadia Ristivani
Penerbit: PT. Bukune Kreatif Cipta
Cetakan Pertama: April 2022
Nomor ISBN: 978-602-220--438-1
Posting Komentar untuk "HELLO, CELLO: KISAH HELGA DAN CELLO DALAM NOVEL ROMANTIS YANG MENYENTUH"
Posting Komentar